Graffiti Bukan Pameran Seni Jalanan ??


Bagaimana jika seni graffity yang biasa kita lihat di jalanan, tampil di sebuah ruang galeri?

Graffiti bukanlah pameran seni jalanan, itulah yang hendak ditawarkan kelompok graffiti dan Street art asal Bandung ketika menggelar pameran bertajuk "Family Master" di Galeri Kita, Jalan Martadinata 2009, Bandung Jabar 31 Juli hingga 7 Agustus 2010.

Kelompok Graffiti dan Street Art (FAB Family) yang beranggotakan sembilan orang (Achmad Afandy, Agustian Inayatulla, Cesarsyah Ardjil, Oldy Jurakli, Boldo Birowo, Hendra Racmono, Rivaldy Edwar, Adityana Dirga Prajasentana, Adi Dharma) didirikan sejak tahun 2005.

Kelompok ini merupakan sebuah inisiatif dari beberapa graffiti crew di Bandung yang tujuannya sebagai wadah untuk bisa saling mengeksplorasi potensi masing-masing individu serta membangun "scene graffiti' dan "street art' di kota kembang.

Pada pameran "Family Matters" terlihat sapuan spraycan, permainan warna, tipografi, serta geometris yang sangat familiar, yang sering ditemukan dibeberapa tembok kota Bandung.

Walaupun pada pameran kali ini mereka menggunakan media kanvas dan kertas (media konvensional) namun ekspresi dan karakter yang mereka tampilkan sama ketika mereka mengeksplorasi dinding-dinding kota.

Memasuki ruang yang satu ke ruang yang lain terasa perubahan tampilan tiap-tiap karya. Dari tiap karya FAB Family yang dipamerkan menggambarkan bagaimana mereka mengartikulasikan diri dalam seni jalanan dan subkultural yang diracik di atas kanvas. Masing-masing memiliki ciri khas dan karakter. Semisal Hendra Rachtomo (Racht4), sapuan warna pada karyanya cenderung "dirty". Dia menyebutnya "Dirty Wildstye" yang datang pada emosi pribadinya. Emosi ini dapat dilihat bagaimana ia mengeksplorasi "Spray paint and acrylic" menjadi semacam seni instalasi yang dipadukan dengan potongan triplek berbentuk rumah-rumah dan awan di atas kanvas. Sedangkan pada karya "Streoflow" (Adi Darma) hanya menggunakan garis lurus baik pada font maupun pada objek bunga, burung, anjing laut, dan manusia. Pada karya Adityana Dirga Prajasentana (Skeed) terlihat gaya surlealis yang mengesplorasi pada setiap objeknya.

(Besti Rahulasmoro, Tabloid Indoart&Lifestye Edisi XX)

 


Share on Google Plus

About rupadankata

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar